Bak kimia adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk melakukan reaksi kimia, penyimpanan bahan kimia, dan pengujian laboratorium. Bak kimia tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran, tergantung pada jenis reaksi kimia yang akan dilakukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bak kimia dan fungsinya dalam laboratorium kimia.
Bahan Bak Kimia
Bahan bak kimia dapat terbuat dari berbagai jenis material, seperti fiberglass, plastik, kaca, baja tahan karat, atau keramik. Pemilihan bahan bak kimia harus disesuaikan dengan jenis bahan kimia yang akan digunakan dan reaksi kimia yang akan dilakukan. Bahan bak kimia yang terbuat dari plastik sering digunakan untuk bahan kimia yang bersifat tidak korosif dan tidak berbahaya, sementara bahan bak kimia yang terbuat dari kaca dan baja tahan karat digunakan untuk bahan kimia yang lebih korosif dan berbahaya.
Fungsi Bak Kimia
Bak kimia berfungsi sebagai wadah untuk melakukan reaksi kimia. Saat melakukan reaksi kimia, kita harus memastikan bahwa bahan kimia yang digunakan aman dan tidak membahayakan pengguna. Bak kimia dapat membantu menghindari bahaya dan mencegah terjadinya kontaminasi antar bahan kimia. Bak kimia juga berfungsi untuk menyimpan bahan kimia secara aman dan menghindari terjadinya pencemaran udara.
Selain itu, bak kimia digunakan untuk pengujian laboratorium dan penelitian. Bak kimia memungkinkan peneliti untuk mengamati reaksi kimia dan menganalisis hasil penelitian. Bak kimia juga digunakan untuk menyimpan bahan kimia dalam jangka waktu yang lama dan mencegah terjadinya korosi pada bahan kimia tersebut.
Pemeliharaan Bak Kimia
Untuk memastikan bak kimia selalu dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan, pemeliharaan rutin perlu dilakukan. Bak kimia harus selalu dijaga kebersihannya dan diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan pada wadahnya. Selain itu, bahan kimia harus disimpan dengan benar sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada label bahan kimia tersebut.
Bak kimia fiberglass chemical resistance
Bak fiberglass adalah jenis bak yang terbuat dari material serat kaca yang diperkuat dengan bahan resin. Bak ini biasanya digunakan untuk menyimpan bahan kimia dan cairan korosif dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium. Namun, sebelum menggunakan bak fiberglass, penting untuk mengetahui tingkat resistensi kimia yang dimilikinya agar dapat memastikan bak ini aman dan cocok untuk jenis bahan kimia yang akan disimpan.
Fiberglass umumnya cukup tahan terhadap korosif dan bahan kimia agresif, terutama jika dibandingkan dengan material lain seperti plastik atau baja. Namun, resistensi kimia dari bak fiberglass akan tergantung pada jenis bahan kimia yang akan disimpan dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Berikut adalah daftar beberapa jenis bahan kimia yang umumnya dapat disimpan di dalam bak fiberglass:
- Asam klorida
- Asam sulfat
- Hidroksida natrium (kaustik soda)
- Hidrogen peroksida
- Amoniak
- Fenol
- Aseton
- Bensin
- Minyak
- Air laut
Meskipun resistensi kimia dari bak fiberglass cukup baik, namun beberapa jenis bahan kimia tertentu dapat merusak material serat kaca dan resin yang digunakan untuk membuat bak ini. Beberapa bahan kimia yang harus dihindari dari penggunaan pada bak fiberglass adalah:
- Asam fluorat
- Asam nitrat
- Asam sulfonat klorin
- Asam klorat
- Asam fosfat
- Hidrogen sulfida
- Asam oksalat
- Asam kromat
Selain jenis bahan kimia yang disimpan, faktor-faktor lain seperti suhu dan tekanan juga dapat mempengaruhi resistensi kimia bak fiberglass. Oleh karena itu, sebelum menggunakan bak fiberglass, pastikan untuk memahami persyaratan penyimpanan bahan kimia yang terkait, termasuk suhu, kelembaban, dan tekanan yang diperlukan. Pastikan juga untuk memeriksa label produk dan panduan penggunaan dari produsen untuk memastikan bak fiberglass aman digunakan untuk jenis bahan kimia yang akan disimpan.