Design thinking poligami ala Robert Kiyosaki

Pemikiran
HIPMI Kab Bekasi

Sore hari tadi tepatnya 12/11/2024, di sebuah forum bisnis pemuda Kabupaten Bekasi, ada diskusi yang seru tentang poligami. Sebelum lanjut mungkin ijinkan penulis memohon agar baca artikel ini terlebih dahulu sampai habis, jangan antipati terlebih dahulu ya. Hehe..

Banyak orang berpikir seorang pria jika ingin melakukan poligami maka harus mengalokasikan seluruh “operational cost” dari kantungnya. Oleh karena itu, orang lebih memandang poligami dari segi biaya, lebih tepatnya biaya variable, yaitu biaya yang semakin banyak seiring bertambahnya kuantitas.

Sejatinya suatu barang bersifat netral, tinggal bagaimana mindset kita menjadikan dia apa. Apakah menjadi biaya atau menjadi asset? Pastinya teman-teman bisnis mengenal penulis buku terkenal dunia “Rich Dad, and poor Dad”, yang memberikan kita pemahaman bagaimana bermindset asset untuk setiap apapun yang kita miliki. Ya, dialah Mr. Robert T Kiyosaki.

HIPMI Kab Bekasi
Contoh Pria Idaman

Orang-orang secara umum lebih banyak memandang poligami sebagai variable cost yang akan tambah membebani hidupnya, ketimbang menganggap poligami sebagai asset. Sebagaimana pengusaha memandang tenaga kerja yang baik akan memberikan nilai tambah kepada perusahaannya. Semakin banyak tenaga kerja yang baik tersebut, maka semakin besarnya nilai tambah untuk perusahaannya, yang pada muaranya akan menghasilkan profit yang tinggi. Inilah yang saat ini dikenal sebagai konsep human capital atau modal manusia, ketimbang biaya tenaga kerja. Nah, mungkin bagus juga tuh istilah “istri capital”. Semakin banyak istri yang baik, semakin besar nilai tambah ke keluarga incorporation. Sebagaimana anekdot doa istri mudah di ijabah, oleh sebab itu semakin banyak istri-istri maka semakin lebih mudah lagi untuk di ijabah. Hehe…

Istri pertama adalah beneficial owner royalty terbanyak

Semakin dalam belajar agama seorang wanita, maka iya akan semakin ingin menjalankan perintah Tuhan untuk menerima hak pria berpoligami. Sebaliknya, semakin dalam belajar agama seorang pria, maka justru semakin iya tidak ingin berpoligami. Karena kunci dari poligami adalah adil, yang mana adil ini sangat sulit di praktekkan.

Ternyata jika dipahami oleh kedua belah pihak, akan memberikan manfaat yang baik bagi keduanya, baik di dunia maupun di akhirat.

HIPMI Kab Bekasi
HIPMI Kab Bekasi

Misalkan ada seorang pria pengusaha yang melakukan ekspansi usahanya di luar pulau asal. Mungkin sulit menaruh orang kepercayaan sebagai komisaris/pengawas daripada internal keluarganya dan juga masih banyak faktor lain seperti biaya untuk upah/gaji tenaga kerja yang belum skala ekonomis. Untuk controlling usahanya tersebut, dijadikanlah istri keduanya sebagai pengawas/komisaris. Dari hasil 100% penghasilan yang didapat dari usaha suami yang baru ini, 50% nya adalah hak istri kedua, dan 50% nya lagi adalah hak royalty istri kedua. Begitu juga seterusnya, jika ada 3, maka dibagi tiga, 1/3 hak untuk istri pertama, 1/3 hak untuk istri kedua, dan 1/3 hak untuk istri ketiga.

Jadi siapakah yang merupakan pemilik manfaat terbesar secara materi? Tentu istri pertama! Dan secara ukhrowi istri pertama (atau istri sebelumnya) akan mendapatkan syurga yang tak dijanjikan.

Hal yang perlu dipahami, sebelum adanya perintah pembatasan jumlah istri menjadi 4, pada zaman dahulu seorang pria bisa memiliki istri tanpa batas. Secara takdir Tuhan, Tuhan menciptakan pria pada dasarnya tidak bisa hanya satu, tapi Tuhan juga yang memberikan perintah batasannya. Sebagai insan cendekia, perlu kita kaji kembali lebih dalam setiap aturan-aturan perintah Tuhan yang sejatinya memiliki maksud yang baik untuk manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Jangan menghakimi terlebih dahulu sebelum memahaminya lebih dalam.

Kembali lagi hal ini bisa terlaksana jika terdapat pemahaman dan visi yang sama diantara semua pihak. Ilmu sebelum amal. Kita gali terlebih dahulu ilmu, sebelum mempraktekkannya.

Bagaimana menurut Anda? Jangan baper-baper ya, silakan langsung komen biar seru aja…. 😊

 

Artikel ini lebih bergambar jika di akses dari website: Altara Fiberglass

beneficial owner | human capital | poligami | Robert Kiyosaki | variabel cost

Bagikan Agar Bisa Bermanfaat :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Update Berita Lain